Entri Populer

Rabu, 30 November 2011

Penyakit kangker


Awas Radang Sendi Picu Kanker 'Ganas'
Headline

Nyeri sendi yang sering dialami sebagian orang sebaiknya jangan dianggap sepele. Pasalnya, beberapa penelitian menyebutkan penderita radang sendi dapat memicu timbulnya beberapa kanker.
Seseorang yang menderita Rheumatoid Arthritis (RA) atau radang sendi ternyata juga berisiko mengidap beberapa jenis kanker tertentu. Hal ini dapat terjadi akibat pengobatan atau peradangan yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena risikonya terbilang rendah. Hal yang perlu dilakukan adalah tetap waspada dan tak perlu merasa terlalu cemas.
Seperti dikutip dari Health.com, seorang profesor klinis di Universitas of Texas Southwestern, Stenley Cohen MD mengatakan risiko dari semua ini adalah sangat rendah. Ketika melihat angka kejadiannya, risiko relatif terlihat lebih tinggi, tetapi sesungguhnya risiko tersebut sangat rendah.
RA adalah sejenis penyakit otoimun progresif yang ditandai peradangan pada persendian. RA merupakan penyakit yang jarang ditemukan di Indonesia, dengan prevalensi sekitar 0,1 hingga 0,3 persen pada usia dewasa.
Penyakit ini sebenarnya dapat menyerang semua usia, tetapi risiko bakal meningkat pada dewasa usia produktif, di mana wanita adalah kalangan yang berisiko lebih besar yakni 3 hingga 4 kali lipat.
Penyakit RA ini juga sering disebut si pencuri kehidupan karena dampaknya yang luar biasa, mulai dari kerugian dari sisi ekonomi, ketidaknyamanan, kecacatan, disabilitas hingga kematian. Kerusakan sendi biasanya sudah terjadi pada 6 bulan pertama terserang penyakit ini dan cacat akan terjadi 2 sampai 3 tahun bila tidak kunjung diobati.
Menurut Cohen, berikut beberapa jenis kanker yang kerap dikaitkan dengan individu yang mengidap RA :
Kanker prostat
Jangka panjang penggunaan NSAID (obat anti nyeri) juga dapat mengurangi risiko kematian pada pria dengan RA yang mengembangkan kanker prostat. Sebuah studi terhadap hampir 100.000 pasien kanker prostat di Swedia yang disajikan dalam American Society of Clinical Oncology menemukan, risiko kematian berkurang 12 persen pada laki-laki dengan RA ketimbang mereka yang tanpa RA. Pria yang dirawat di rumah sakit untuk pengobatan RA enam kali lebih mungkin memakai NSAID, sehingga memiliki tingkat kematian terendah.
Kanker paru-paru
RA telah dikaitkan dengan risiko kanker paru. Penelitian menunjukkan, orang dengan RA (perokok) berisiko lebih tinggi menderita kanker paru-paru. Meskipun diketahui, pada orang dengan RA yang bukan perokok juga memiliki risiko terkena kanker paru (lebih kecil).
"Dengan tidak merokok, jumlahnya akan sangat kecil. Tapi tetap ada risiko yang lebih tinggi karena peradangan dan jaringan parut di paru-paru yang disebabkan oleh RA," kata Marc Hochberg, MD, MPH, kepala Divisi Rheumatologi dan Immunologi Klinis di University of Maryland Medical Center, Baltimore.
Kanker kulit
Penelitian menunjukkan bahwa melanoma - jenis paling berbahaya dari kanker kulit - lebih sering terjadi pada orang yang menggunakan obat inhibitor TNF, mungkin karena obat ini menekan sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi 2007 menemukan bahwa orang dengan RA yang menggunakan inhibitor TNF mempunyai risiko dua kali lipat menderita melanoma, ketimbang pasien RA yang tidak memakai TNF.
Limfoma
Limfoma adalah suatu kanker (keganasan) dari sistem limfatik (getah bening). Dua tipe utama dari limfoma adalah Limfoma Hodgkin (yang lebih sering disebut Penyakit Hodgkin) dan Limfoma Non Hodgkin. Sebuah studi di 2003 yang melibatkan lebih dari 76.000 pasien RA di Swedia menemukan, mereka memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi menderita limfoma non-Hodgkin dan penyakit Hodgkin daripada orang tanpa RA. Selain itu, sebuah studi 2006 menemukan bahwa orang dengan gejala RA yang paling parah berada pada risiko tertinggi menderita limfoma.
Leukemia
Sebuah penelitian di Finlandia terhadap hampir 12.000 pria dan 35.000 wanita menemukan risiko yang lebih tinggi menderita leukemia pada pria dengan RA, tetapi tidak ada peningkatan yang signifikan pada perempuan dengan RA.
Dr Hochberg mengatakan hubungan antara leukemia dan RA agak langka dan merupakan komplikasi yang berhubungan dengan terapi imunosupresif seperti Cytoxan (siklofosfamid) dan Azasan (azathioprine), yang digunakan untuk mengobati RA.
Kanker payudara dan kolorektal
Orang yang mengidap RA tampaknya memiliki sedikit keuntungan, karena mereka ternyata mempunyai risiko lebih kecil mengalami kanker payudara dan kanker kolorektal, ketimbang mereka yang tidak menderita RA.
Menurut Dr Hochberg, tidak diketahui secara persis mengapa hal ini dapat terjadi. Tetapi mungkin karena banyak pasien RA sering mengonsumsi non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID) atau obat anti nyeri seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen, yang berkontribusi dalam mencegah peradangan. Hal ini disinyalir dapat menurunkan risiko kanker.
Myeloma
Multiple myeloma adalah bentuk yang relatif jarang dari kanker, mempengaruhi sel-sel darah putih yang disebut sel plasma. Menurut penelitian di 2008, orang dengan RA tampaknya memiliki risiko sedikit lebih tinggi (17 persen) mengalami myeloma.
Dr Hochberg mengatakan, orang yang mengalami RA selama jangka waktu yang lama dapat menghasilkan antibodi yang berhubungan dengan kelebihan protein dalam darah, suatu kondisi yang disebut hyperglobulinemia. Hal ini terkadang dapat berkembang menjadi multiple myeloma, penyakit yang ditandai oleh produksi yang abnormal dari sel plasma.

Penyakit kanker adalah suatu ancaman serta mimpi buruk bagi siapapun. Bahkan tidak sedikit orang yang meninggal karena penyakit kanker setiap tahunnya dan tidak sedikit pula biaya yang dikeluarkan untuk mengobati penyakit kanker. Namun sebenarnya ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan orang untuk mencegah munculnya penyakit kanker. Seorang pakar diet dan nutrisi dari Prevention Cancer Singapura,Fahma Sunarya, memberikan  

Tips Sederhana Mencegah Penyakit Kanker.
Mengatur Pola Makan
Dengan pola makan sehat dapat mencegah terjadinya kanker. Kanker terjadi karena banyak orang yang salah dalam penerapan pola makan. Mengkonsumsi kaloru seperlunya untuk tubuh dan jangan berlebihan.
Hindari Mempunyai Tubuh Gemuk
Tubuh gemuk berpotensi menyebabkan kanker karena memiliki kadar kandungan lemak tinggi, orang yang bertubuh gemuk juga memiliki proses insulin yang tidak lancar. Badan gemuk kerap terserang penyakit sepert jantung, kanker dan diabetes.
Lakukan Olah Raga
Perbanyaklah olah raga selama 30 menit setiap hari seperti jalan kaki dan meningkatkan intensitas waktu fitness dari 30 menit menjadi 60 menit.
Makan Buah dan Sayuran
Minimal memakan dua jenis buah-buahan dan dua jenis sayur-sayuran dalam sehari baik pada makan pagi, siang atau malam. Juga jenis kacang-kacangan dan beras merah.
Kurangi Makanan Olahan dan Berlemak
Kurangi minumam yang mengandung gula dan makanan cepat saji dan makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging ayam, mentega dan santan. Cegah juga makanan yang asin dan konsumsi makanan yang low-fat.
Kurangi Minum Alkohol
Minumlah alkohol sesuai dengan kadarnya, bir sebanyak 30 ml, wine sebanyak 1 ml sebaiknya laki-laki tidak lebih dari dua gelas minuman alkohol per hari dan perempuan hanya satu gelas per hari.
Rajin Cek Berat Tubuh
Sebaiknya rajin mengecek berat tubuh selama sebulan sekali agar mengetahui sejauh mana program diet kita berhasil.

SUMBER :

1 komentar:

  1. Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }

    BalasHapus